Price Skimming
Strategi ini merupakan penerapan strategi harga dengan cara menetapkan harga awal produk dengan harga yang tinggi, namun lama kelamaan harga produk tersebut akan turun sesuai keadaan pasar. contohnya:
- Nintendo 3DS ( pada awalnya nintendo menetapkan harga yang tinggi pada konsol ini namun pada July 28, 2011 nintendo mengumumkan penurunan harga untuk konsol nintendo 3DS yaitu dari $250 ke $169.99 di America Utara, €250 menjadi €169.99 di Europe, 25,000 yen menjadi 15,000 yen di Japan, dan $349.99 menjadi $250 di Australia)
Penetration pricing
Ini adalah strategi dimana kita meluncurkan produk dengan harga awal yang murah, dengan tujuan meraup pasar pesaing kita. ketika produk sudah mulai laku, harga produk lama kelamaan dinaikkan, strategi ini bisa dibilang kebalikan dari price skimiming. contohnya:
- Paket internet 3, pada awalnya 3 menetapkan harga yang murah untuk paket internet mereka, namun setelah pelanggannya banyak lama kelamaan mereka menaikkan harga paket internetnya.
Prestige pricing
Ini adalah strategi dimana kita memberikan harga mahal pada produk yang memang seharusnya mahal, hal ini dipertimbangkan dari kualitas dan juga tingkat ke-prestisan produk tersebut. Jadi jika produk semacam ini di berikan harga murah, justru akan membuat produk ini tidak laku, karena akan membuat orang berpikir kalau produk ini memiliki kualitas yang kurang baik. contohnya:- Rolex, strategi yang diterapkan oleh rolex merupakan contoh untuk prestige pricing. Harga dari produk mereka tergolong tinggi jika dibandingkan dengan produk lain, namun hal itu dilakukan untuk menunjukkan kualitas dan juga dapat menunjukkan status soslial pemakainya. Sehingga jika mereka menerapkan harga murah pada produknya, hal itu malah akan merusak image mereka dan produk tersebut bisa tidak laku karena dianggap kurang berkualitas dan sebagainya
Price lining
Price linning adalah salah satu strategi pasar dimana suatu perusahaan memeiliki lebih dari satu produk, dan produk tersebut menuju ke segmentasi pasar yang berbeda beda, sehingga mereka harus menentukan harga dari tiap produk tersebut. Contoh yang paling sering di jumpai adalah produk produk dari Unilever, adapun contoh lainnya adalah:
- Danone, adalah perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Danone mengklaim sebagai pemimpin di pasar produk turunan susu dan air minum dalam kemasan. Di Amerika Serikat, Danone dipasarkan dengan nama Dannon, yang merupakan anak perusahaan dari Groupe Danone. Danone memegang beberapa merek terkenal seperti Volvic, Evian, Aqua, dan Badoit. Sekitar 56% dari penjualan di tahun 2006 berasal dari produk turunan susu, 28% dari minuman, dan 16% dari biskuit dan sereal. Danone menggunakan price lining karena mereka merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi lebih dari satu merk produk.
Odd even
pricing
Strategi ini merupakan strategi dengan menerapkan harga dengan nominal harga yang aneh (bukan harga bulat), tujuannya adalah untuk mempengaruhi konsumen agar mereka beranggapan harga produk tersebut murah. Misalnya jika ada produk dengan harga Rp. 1.895.000 orang akan beranggapan harga tersebut lebih dekat ke satu juta daripada dua juta. contoh produk yang menerapkan strategi ini bisa dilihat pada gambar dibawah
Demand Backward
Intinya ini adalah strategi dimana produsen menjual produk dengan pilihan harga yang di kehendaki oleh pembeli, dan yang membedakan pilihan harganya bisa berupa perbedaan bundling pada produk yang mereka jual. contohnya:
- PS3, produsen menjual ps3 dengan berbagai macam harga, berdasarkan harga yang ingin dibayar oleh konsumen, untuk menentukan harga tersebut mereka memberikan pilihan berupa perbedaan bundling penjualan dan ukuran harddisk.
Bundle pricing
Ini adalah strategi dimana produsen menjual produk yang disatukan dengan produk lain menjadi satu paket. Contohnya seperti gambar di bawah, yaitu Nintendo Wii Zelda. Nintendo menjual produk Wii-nya dengan dibarengi game Zelda menjadi satu paket penjualan (bisa disebut juga Nintendo Wii Zelda edition).
Standard markup
pricing
Kalau menurut saya, ini adalah strategi standard yang sering dipakai oleh pemborong ataupun orang yang membeli barang dagangan langsung dari produsen, dan kemudian barang tersebut dijual kembali dengan menambahkan beberapa persen dari harga asli untuk mendapatkan harga jual akhir, contoh sederhananya adalah : Pedagang ikan di pasar membeli ikan dari nelayan dengan
harga sekian, lalu menjual kepada pembeli dengan menambahkan sekian persen dari
harga awal ia membeli ikan tersebut untuk mendapat harga akhir (harga jual).
Single zone
pricing
Adalah strategi dimana produsen menjual harga dari produknya dengan harga dan biaya pengiriman yang sama, dimanapun daerah pembelinya, keuntungan strategi ini adalah kita dapat mengiklankan harga dari produk kita secara nasional. contohnya ialah : Harga produk Fast food yang sering diiklankan di televisi, mereka telah menetapkan harga produk mereka, dan itu berlaku dimanapun toko / cabang yang mereka miliki.
Multiple zone pricing
Ini adalah kebalikan dari single zone pricing, Produsen memberikan harga yang berbeda beda pada konsumen berdasarkan biaya pengiriman dari jauh dekatnya daerah mereka. Jika lokasi konsumen jauh sudah pasti harga produk yang mereka beli lebih mahal daripada konsumen yang dekat, walaupun produk yang dibeli sama. contohnya : toko online yang melakukan pengiriman barang melalui jasa paket pengiriman, toko ini biasanya menambahkan ongkos kirim kepada pembelinya berdasarkan lokasi mereka.
Itu tadi adalah beberapa contoh strategi pemasaran dan juga penerapannya, semoga bisa membantu anda yang ingin mencari strategi harga yang cocok untuk produk yang anda jual. Jika ada pengertian ataupun contoh yang salah saya minta maaf, karena saya juga masih belajar dan beberapa dari strategi itu ada beberapa yang sulit untuk saya pahami. Jadi sekali lagi jika ada yang salah tolong masukannya....