Kamis, 05 Januari 2012

Analisa Tas Dengan Kursi Portable

              Tulisan saya kali ini akan membahas tentang analisa sosial budaya terhadap benda produk. Adapun produk yang saya bahas disini adalah tentang Tas yang dilengkapi dengan kursi portable. Kenapa saya memilih produk ini? disini saya melihat fenomena jika orang orang mudik atau bepergian, apalagi saat musim mudik, pasti terminal bus, stasiun kereta dan tempat umum untuk mencari kendaraan pasti penuh. Dan ini mengakibatkan banyaknya orang-orang yang tidak bisa duduk ketika menunggu kendaraan tersebut. Padahal yang namanya orang mudik biasanya bawa barang banyak. Nah dari permasalahan inilah saya ingin membahas tentang analisa dari produk tas dengan kursi portable.
               
              Analisa saya ini juga sekalian bahasan dari tugas mata kuliah perancangan saya, nah dari bahasan awal tadi akhirnya saya menentukan tas dengan kursi portable untuk judul perancangan saya tadi. Tapi setelah dilihat keadaannya dipasaran, ternyata tas dengan kursi portable sudah ada dipasaran. Rata rata  bentuk tas dengan kursi ini berbentuk tas trolley. Akhirnya saya mencari alternatif judul yaitu dengan mengembangkan fungsi dari tas + kursi ini. Karena jika dilihat dipasaran, fungsi dari tas macam ini cuma memiliki fungsi tas secara umum, tidak ada yang memiliki fungsi khusus. Jadi disini saya mencari ceruk baru dengan  mengembangkan fungsi tas ini secara spesifik. Dan akhirnya saya memilih target pasar dari tas saya ini adalah pedagang keliling (seperti pedagang asongan). Kenapa saya memilih pedagang asongan? ya disini saya melihat, permasalahan yang saya bahas diatas tadi terjadi pada orang orang yang pergi dengan kendaraan umum, bawa barang banyak, tidak dapat tempat duduk. Nah kalau orang yang tidak terlalu sering ke pangkalan sarana transportasi saja bisa mendapati keadaan seperti itu, bagaimana nasibnya dengan pedagang keliling/asongan yang tiap harinya harus bekerja disana. Mau tau nasibnya?



              Nasibnya seperti ini  => 

        Sekarang tau kan kenapa saya pilih pedagang asongan sebagai target pasar produk saya? 


      Ok, mungkin pembukaan saya tadi terlalu panjang, sekarang saya akan mulai membahas tentang analisa permasalahannya, metode yang dipakai untuk menganalisa, dan solusi atau hasil dari analisa yang saya buat.

        Pertama saya akan bahas permasalahan dari wadah yang dipakai oleh pedagang asongan, kenapa wadahnya? ya pastilah, kan produk yang saya bahas tas, sudah pasti wadah pembawa dagangannya yang saya bahas. Adapun permasalahan yang ada pada wadah pedagang asongan ini adalah :

  •  Minimnya fasilitas wadah/ pembawa barang yang dipakai oleh pedagang keliling/ pedagang asongan (bahkan ada yang tidak menggunakan wadah sama sekali, tergantung barang yang dijual)
  • Produk/ wadah yang biasanya dipakai oleh pedagang asongan kurang awet.
  • Bila wadah yang digunakan terbuat dari triplex/keras  akan membuat tangan sakit bila di bawa terlalu lama.
  • Wadah yang menggunakan tali slempang (seperti tas) mobilitasnya kurang jika berada di dalam bis yang ramai, karena dengan adanya tali slempang membuat wadah sulit diangkat ke atas saat keadaan sesak.
  • Wadah untuk berjualan pada umumnya berupa wadah terbuka dan tidak bisa di jadikan tempat penyimpanan yang aman.
  • Ketika selesai berjualan, sulit untuk membawa wadah + barang dagangan (ribet membawanya).




Jika menggunakan tali slempang,
 pedagang merasa akan sulit bergerak ketika keadaan ramai/sesak, dan penggunaan slempang seperti ini membuat pundak sakit.



Jika wadah tidak memakai tali slempang, pedagang akan kesulitan memegangi wadah, dan tangan akan sakit jika wadah di pegang dalam waktu lama (apalagi jika wadah terbuat dari bahan yang keras)


Wadah barang dagangan biasanya terbuat dari kardus ataupun tripleks dan bahan ini biasanya mudah rusak, sehingga pedagang harus ganti ganti wadah (tidak awet)



Melihat gambar pertama diatas, ketika istirahat pedagang biasanya duduk di trotoar dan barang dagangan hanya di taruh begitu saja di dekat mereka, sehingga tidak bisa sekaligus menjajakan barang ketika mereka istirahat




Metode yang saya gunakan adalah dengan melakukan wawancara kepada beberapa pedagang asongan , pertanyaan yang saya ajukan ialah seputar kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan wadah dan kekurangan dari wadah yang ada/ yang mereka pakai.
Di sini saya mewawancarai pedagang asongan dengan jenis dagangan berupa buku bacaan, karena saya melihat jenis dagangan ini yang cocok dengan penggunaan tas sebagai wadah barang dagangannya (jika barang dagangan berupa makanan/ minuman saya rasa kurang tepat menggunakan tas sebagai wadah). Adapun pertanyaan dan kesimpulan jawaban dari wawancara yang saya lakukan adalah:

                                  Lokasi wawancara            :  Terminal bus Purabaya
                                  Jumlah Responden            :  5 orang pedagang asongan

  • Barang dagangan jenis apa yang biasanya di jual : Buku bacaan, atlas, kamus, terkadang peta yang agak besar
  • Wadah yang di gunakan seperti apa dan apa kekurangannya : Wadah dari kardus, tripleks, dan dari kayu dengan slempang. Kekurangannya ialah jika kardus kurang awet, tripleks membuat tangan sakit saat membawanya, jika pakai slempang susah gerak jika keadaan sesak karena tidak bisa di angkat.
  •  Waktu tidak jualan/selesai jualan  barang dagangan disimpan seperti apa : di titipkan di kios dekat tempat berjualan, terkadang di bawa pulang, tapi agak ribet membawanya.
  • Jika istirahat sementara biasanya istirahat dimana dan keadaan wadah bagaimana : duduk di trotoar dan wadah di taruh begitu saja di dekat penjual.
  • Cara membawa wadah : Di angkat begitu saja ataupun ada juga yang pakai tali slempang
  • Jam kerja berapa lama : 5 - 8 jam
  • Uang hasil jualan ditaruh di mana : Di saku rompi atau celana, pakai tas pinggang atau dipegang langsung.

Dari analisa yang telah saya lakukan, kesimpulan yang dapat di ambil sebagai solusi masalah produk wadah jualan pedagang asongan tadi ialah :

  •   Membuat wadah jualan berbentuk tas yang bisa menjadi portable display, untuk mengatasi masalah wadah barang dagangan yang kurang awet dan juga mengatasi masalah keamanan penyimpanan barang, tapi juga bisa di gunakan sebagai tempat untuk memajang (mendisplay) barang dagangan. Dengan bentuk tas pedagang akan lebih mudah membawa pulang barang dagangannya dan tidak perlu menitipkan dagangannya di kios.
  • Menambahkan fasilitas kursi lipat pada tas sebagai sarana istirahat sementara pedagang.
  • Tas ditambahi fasilitas pengatur ketinggian (terdapat kaki yang bisa di atur ketinggiannya) agar ketika pedagang istirahat, tas tidak hanya di letakkan begitu saja tapi bisa menjadi stand mini.
  • Untuk mengatasi masalah penggunaan slempang yang membuat pedagang sulit bergerak jika keadaan sesak, saya mengambil solusi dengan tetap menggunakan slempang khusus untuk digunakan ketika tas di jadikan portable display. Jadi ketika tas hanya untuk wadah penyimpanan dan membawa barang pedagang menggunakan dua slempang, sedangkan ketika berjualan ada slempang khusus yang bertumpu pada pundak dengan permukaan yang agak lebar di tambahi bantalan agar pundak tidak sakit ketika membawa dalam waktu lama.

                  
                Ya, itu tadi adalah analisa saya terhadap produk, yang saya buat. Jika anda ingin membuat analisa tentang suatu produk, bisa menggunakan cara seperti saya tadi, adapun metode yang dilakukan tidak hanya dengan wawancara, bisa juga dengan polling, atau juga metode lain.
,

0 komentar:

Posting Komentar